Demi Layanan Data Btel Investasi USD400 Juta

Anda sedang membaca berita terbaru dengan judul Demi Layanan Data Btel Investasi USD400 Juta di blog Sindikasi Online. Semoga bermanfaat bagi Anda.

jajaran direksi Btel (Foto: dok okezone)
Jajaran direksi Btel (Foto: dok okezone)

JAKARTA - Di tahun 2009 - 2010, Bakrie Telecom menginvestasikan USD400 juta untuk ekspansi kapasitas dan pengembangan teknologi broadband yang diharapkan akan meningkatkan pendapatan perusahaan dua kali lipat pada tahun 2015.

Sejak diperkenalkan pada pertengahan tahun 2010, layanan data tersebut telah hadir di 21 kota di Jawa, Bali dan Sumatera dengan jumlah pelangganya kini telah mendekati angka 200 ribu pelanggan dan tumbuh hampir tiga kali lipat dari Desember 2010.

“Melihat perkembangan positif tersebut, management sepakat untuk lebih fokus menggarap potensi layanan data seperti halnya ketika kami sukses mengembangkan layanan suara dan SMS di Bakrie Telecom”, ujar Rakhmat Junaidi, Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom, seperti dilansir melalui keterangan resminya, Rabu (1/6/2011).

Laporan kinerja perseroan pada kuartal pertama 2010 menunjukkan jumlah pelangganya telah mencapai 13,6 juta pelanggan. Pertumbuhan ini mengalami peningkatan 23,2 persen dibanding pencapaian pada tahun 2010 yang mencapai 11 juta pelanggan.

Menurut hasil penelitian lembaga riset independent Roy Morgan, Brand Share Esia semenjak tahun 2009 di Jakarta dan Bandung telah berada pada posisi yang begitu kuat diantara seluruh operator telekomunikasi Indonesia.

Saat ini Brand Share Esia mencapai 39,5 persen. Sementara di kota-kota potensial seperti Malang, Tasikmalaya dan Cirebon, Esia juga semakin meluas penggunaannya.

“Pada tahun 2004, saat pelanggan kami baru berjumlah 192.000, mungkin tidak akan ada yang menduga bahwa kami bisa berkembang dan mensejajarkan diri sebagai operator telekomunikasi besar tanah air. Kenyataannya, sekarang kami berdiri di sini, dengan pencapaian sekitar 13,6 juta jumlah pelanggan”.

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat di masa datang, Bakrie Telecom juga tengah melakukan persiapan Uji Laik Operasi (ULO) setelah mendapatkan ijin prinsip layanan selular dari pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 130/KEP/M.KOMINFO/4/2011.

“Lisensi ini akan kami gunakan untuk menambah jenis layanan pada pelanggan Esia sekaligus memenuhi kebutuhan sekitar 20 persen pelanggan Esia yang seringkali berpindah kota sehingga kini mereka jauh lebih nyaman untuk bisa menggunakan layanan Esia”, ujar Rakhmat.


Untuk mendukung kebutuhan dana investasi berbagai langkah strategis perusahaan tersebut, Bakrie Telecom tetap mampu menjaga tingkat EBITDA margin positif. Pada kuartal pertama 2011 Bakrie Telecom membukukan rugi bersih sebesar Rp 41,1 Miliar.

Hal ini merupakan konsekuensi logis akibat upaya peningkatan investasi guna memperbesar kapasitas dan peningkatan layanan dalam menyelenggarakan layanan data. (tyo)

View the Original article

{ 0 comments... silakan baca komentar di bawah ini atau tulis komentar Anda. }

Post a Comment