Fundamental Ekonomi Dasar Kepercayaan Masyarakat

Anda sedang membaca berita terbaru dengan judul Fundamental Ekonomi Dasar Kepercayaan Masyarakat di blog Sindikasi Online. Semoga bermanfaat bagi Anda.

Ilustrasi. Foto: Koran SI
Ilustrasi. Foto: Koran SI

JAKARTA - Kondisi fundamental ekonomi nasional yang terus membaik dipandang sebagai dasar kepercayaan masyarakat akan kondisi perekonomian yang masih stabil. Hal ini menyambung hasil penelitian Nielsen.

“Saya melihat, belum ada gangguan yang mengkhawatirkan karena kenaikan harga pangan yang terjadi pada Januari, sudah mulai mereda,” ungkap Kepala Ekonom Danareksa Research Institut Purbaya Yudhi Sadewa, di Jakarta, Senin (31/5/2011) malam.

Dia mengatakan, perlu diakui bahwa secara fundamental, keadaan ekonomi masyarakat juga membaik. Hal ini terlihat dari tingkat daya beli masyarakat yang terus tejaga. Menurutnya, selama harga pangan dalam negeri bisa terus terjaga, maka dampak buruk terhadap sentiment masyarakat tidak akan terjadi.

Menurutnya, belum ada faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat akan kondisi perekonomian ke depan. Terlebih, kata dia, pengalaman kuatnya ekonomi nasional saat hantaman krisis keuangan global terjadi pada 2008 silam.

Catatan deflasi pada dua bulan terakhir, secara tidak langsung mengubah pandangan masyarakat akan kondisi ekonomi nasional minimal untuk kurun waktu enam bulan kedepan. Lebih lanjut dia mengatakan, hasil survey yang dilakukan DRI untuk melihat tingkat kepercayaan masyarakat juga menunjukkan hasil positif.

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada Januari 2011 diakui melemah 2,6 persen dan berada di level 86,8 lantaran kenaikan harga pangan, khususnya beras. Kondisi tersebut terus berlanjut pada Februari 2011, dimana hasil survei mencatat, IKK pada Februari 2011 turun tiga persen dan berada pada level 79,8 persen.

Purbaya menyebutkan, titik terendah IKK terhadap perekonomian nasional terjadi pada Februari lantaran tekanan inflasi yang cukup tinggi. Namun, lanjut dia, kondisi kepercayaan masyarakat pada Maret-April mulai meningkat sejalan dengan stabilnya harga pangan.

Survei DRI pada Maret menunjukkan, IKK tercatat naik ke level 85 dan berlanjut pada April yang meningklat 5,9 persen dan berada pada level 90. “Data terakhir atau April 2011 itu tertinggi sejak pertengahan tahun 2009,” tegas Purbaya.

Dari data tersebut secara tidak langsung menggambarkan kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan harga pangan mulai menurun. Konsumen secara keseluruhan merasa yakin tekanan inflasi akan berkurang dalam enam bulan mendatang. Indeks yang mengukur sentimen konsumen terhadap inflasi turun sebesar 0,5 persen menjadi 183,9 pada April. Ini merupakan level terendah sejak Januari 2010.

Hanya saja, kata dia, catatan yang perlu diperhatikan adalah tekana inflasi yang biasanya didorong oleh kenaikan harga pangan. Menurutnya, jika harga pangan terganggu, maka akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat. “Sekarang tinggal bagaimana pemerintah memanfaatkan optimisme masyarakat agar kepercayaan konsumen tetap terjaga,” tandasnya.
(Wisnoe Moerti/Koran SI/ade)

View the Original article

{ 0 comments... silakan baca komentar di bawah ini atau tulis komentar Anda. }

Post a Comment